Rainbow Pinwheel - Precision Select CHEMISTRY MAKES A BETTER FUTURE: UJI LARUTAN ASAM BASA MENGGUNAKAN INDIKATOR BUNGA TEROMPET UNGU

Jumat, 15 April 2016

UJI LARUTAN ASAM BASA MENGGUNAKAN INDIKATOR BUNGA TEROMPET UNGU

MENENTUKAN TRAYEK PH DAN WARNA DARI INDIKATOR ALAMI BUNGA TEROMPET UNGU




Nama :
1. Jennifer (21)
2. Jeremy Jason (22)

Kelas 11 IPA 3
SMA XAVERIUS 1 JAMBI
Jl. Marsda Abdurrahman Saleh no. 19 Jambi
Maret 2016



KATA PENGANTAR
  Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga laporan ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari guru pembina kimia kami Ibu Elizabeth Tjahjadarmawan, kami juga mengucap banyak terimakasih untuk teman teman sekelompok kami yang telah membantu dan mensupport kami untuk  menyelesaikan laporan ini.


Jambi, 13 April 2016
TUJUAN
Menentukan daerah trayek pH dan perubahan warna indikator alami pada bunga ungu terompet pada larutan uji asam, netral, dan basa.

MANFAAT
Melalui praktikum ini diperoleh pemahaman bahwa indikator dapat berubah warnanya dalam larutan asam, netral, dan basa sesuai dengan trayek pHnya masing - masing.

TEORI SINGKAT
Indikator adalah asam lemah (HIn) yang terdisosiasi dalam air menurut reaksi :
Jika terdapat larutan bersifat asam maka reaksi bergeser ke kiri sehingga indikator menunjukkan warna 1 [HIn]. Jika larutan bersifat basa maka reaksi kesetimbangan bergeser ke kanan maka warna indikator berubah menjadi warna 2 [In-].
Indikator alami dapat dibuat dari bahan alam. bunga yang mengandung pigmen warna terutama merah, orange, dan ungu dapat dimanfaaatkan sebagai indikator, sebagai contoh yaitu bunga sepatu, mawar, bougenville. asoka, dll. Bunga - bunga yang berwarna merah jingga hingga kuning mengandung zat warna anthosianin yang merupakan senyawa asam organik. Zat warna ini akan berubah menjadi pink jika berada dalam suasana asam, sebaliknya dalam suasana basa akan menunjukkan warna hijau hingga biru. Rimpang - rimpang seperti kunyit mengandung zat warna kuning bahkan kulit buah manggis, ubi, dan buah naga merah pun memiliki sifat sebagai indikator.


METODE

A. Alat dan Bahan


- Bunga Terompet (100 gr)
- Air (550 ml)
- Etanol 70% ( 100 ml)
- Botol Aqua
- Wadah Kaca
- Gelas AQUA (10 buah)
- Sendok Plastik ( 10 buah )
- Larutan uji (masing - masing 3 sdm) :
    • HCl 
    • H3COOH 
    • NaCl 
    • Al2(SO3)4 
    • Air hujan 
    • Indikator 
    • Air mineral 
    • Air deterjen 
    • Na2CO3 
    • NaOH




 







B.Cara kerja
  
 Pembuatan Filtrat ( Indikator )

  1.  Timbang bunga terompet sekitar 100gr, cuci bersih ,tambahkan air 100 ml atau ½ gelas ukuran sedang lalu blender sampai halus.
  2. Masukkan dalam wadah kaca kemudian tambahan air 300ml (1 gelas ukuran sedang) dan 1 botol etanol 70% (100 ml). Diamkan hingga 12 jam dalam kondisi wadah tertutup rapat supaya etanol tidak menguap.
  3. Selanjutnya, disaring menggunakan kain bersih.
  4. Filtrat berupa cairan di masukkan ke botol Aqua tertutup rapat dan hindari dari cahaya matahari.
     Uji larutan asam basa
  1. Isi tiap gelas Aqua dengan 3 sdm larutan indikator ( bunga ungu liar). 
  2. Beri label pada tiap gelas dan urutkan berdasarkan urutan yang telah di beri.


                                       


   
  3. Masukkan larutan uji 3sdm ke tiap gelas indikator sesuai dengan tulisan yang ada pada          label. Lihat perubahan warna yang terjadi, tidak lupa untuk di foto.     
  4. Setelah itu, ukur pH tiap larutan menggunakan alat pengukur derajat keasaman ( pH             meter) . Catat hasil yang tercatat di alat tersebut.

 Video metode kerja 


HASIL PENGAMATAN




TABEL TRAYEK LARUTAN, WARNA , DAN PH




PERHITUNGAN NILAI KA INDIKATOR


                Berdasarkan rumus diatas, terlebih dahulu kita  mencari nilai variabel yang dibutuhkan




DISKUSI DAN PEMBAHASAN
  • Indikator bunga terompet lebih baik digunakan untuk menguji larutan basa. Dapat dikatakan begitu karena berdasarkan trayek pH yang diperoleh dari hasil eksperimen, selisih nilai pH antara netral ke basa lebih besar ( 13,1 - 6,5 = 6,6 ) daripada selisih nilai pH antara netral ke asam ( 6,5 - 2,7 = 3,8 ). Dapat disimpulkan 6,6 > 3,8 dan membuktikan larutan ini lebih bersifat basa.
  • Nilai Ka indikator yang diperoleh adalah 1,9952245 x 10-8 membuktikan bahwa indikator bunga terompet merupakan basa lemah.


KESIMPULAN
  

Berdasarkan hasil praktikum maka dapat disimpulkan :

  1. Trayek indikator alami dari bunga terompet. Menunjukkan perubahan warna = COKLAT MUDA KEKUNINGAN – COKLAT MUDA KEMERAHAN 
  2. Trayek pH (perkiraan) = 5 - 6,8 
  3. Daerah di bawah pH adalah daerah asam ; dengan nilai pH = 2,7 
  4. Daerah di atas pH adalah daerah basa ; dengan nilai pH = 13,1 
  5. Nilai Ka yang diperoleh ( metode pendekatan ) = 1,9952245 x 10-8

SARAN

  1. Mengukur PH harus menggunakan pH meter.
  2. Menghitung Ka dengan teliti agar dapat nilai yang tepat.
  3. Pada saat memasukkan larutan uji coba ke dalam gelas yang berisi indikator sebaiknya ditunggu hingga warna berubah agar lebih akurat.

KATA PENUTUP
      Kami tim peneliti mengucap banyak terimakasih terutama kepada Guru pembina kami Ibu Elizabeth Tjahjahdarmawan,dan juga kepada teman teman kami yang selalu membantu kami dalam pengerjaan tugas ini. Demikian laporan pratikum kami, jika ada kesalahan kata atau terdapat sesuatu yang tidak dipahami, mohon dimaafkan. Semoga laporan ini membantu serta bermanfaat bagi pembaca. Tuhan memberkati.
  
DAFTAR PUSTAKA


Tjahjadarmawan, Elizabeth. 2016. Bernas Kimia Jilid 2. Jogjakarta : Citra Media





Pembuat dan design blog : Jeremy
Penulisan laporan : Jennifer,Jeremy
Kameramen : Jeremy
Editor laporan : Jennifer
Video editor : Jeremy
Picture editor : Jennifer



Tidak ada komentar:

Posting Komentar